Waktu

Friday, May 25, 2012

EFISIENSI KELOMPOK TIANG PANCANG


EFISIENSI KELOMPOK TIANG
1.       Kapasitas Dukung Kelompok Tiang
Fondasi tiang pancang yang umumnya  dipasang secara berkelompok. Yang dimaksud berkelompok adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif  berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu dibagian atasnya dengan menggunakan pile cap. Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, susunan tiang dan efisiensi kelompok tiang. Kelompok tiang dapat dilihat pada Gambar berikut ini .
Gambar Kelompok tiang  
a. Jumlah Tiang (n)
   Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada fondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut ini.
  n =P/Qa
Dengan :
  P   = Beban yang berkerja
  Qa = Kapasitas dukung ijin tiang tunggal

b. Jarak Tiang (S)
   Jarak antar tiang pancang didalam kelompok tiang sangat mempengruhi perhitungan kapasitas dukung dari kelompok  tiang tersebut. Untuk bekerja sebagai kelompok tiang, jarak antar tiang yang dipakai adalah menurut peraturan – peraturan bangunan pada daerah masing–masing. Menurut K. Basah Suryolelono (1994), pada prinsipnya jarak tiang (S) makin rapat, ukuran pile cap makin kecil dan secara tidak langsung biaya lebih murah. Tetapi bila fondasi memikul beban momen maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen.
Jarak tiang biasanya dipakai bila:
1.         ujung tiang tidak mencapai tanah keras maka jarak tiang minimum ≥ 2 kali diameter tiang atau 2 kali diagonal tampang tiang. 
2.         ujung tiang mencapai tanah keras, maka jarak tiang minimum  ≥ diameter tiang ditambah 30 cm atau panjang diagonal tiang ditambah 30 cm.

c. Susunan Tiang
   Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pile cap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur atau terlalu lebar, maka luas denah  pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak (K. Basah Suryolelono, 1994).
Gambar dibawah ini adalah  contoh susunan tiang (Hary Christady Harditatmo, 2003)
Gambar Contoh susunan tiang
(Sumber : Teknik Fondasi 2, Hary Christady Hardiyatmo)
 d. Efisiensi Kelompok Tiang
   Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang  bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1.         Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang.
2.         Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung).
3.         Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang.
4.         Urutan pemasangan tiang
5.         Macam tanah.
6.         Waktu setelah pemasangan.
7.         Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah.
8.         Arah dari beban yang bekerja.
Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut :
1.  Conversi – Labarre

Dengan :
 Eg = Efisiensi kelompok tiang
  θ   =  arc tg d/s, dalam derajat
 m  =  Jumlah baris tiang
 n   =  Jumlah tiang dalam satu baris
 d   =  Diameter tiang
 s   =   Jarak pusat ke pusat tiang    36
Gambar Baris kelompok tiang

2.  Los Angeles Group – Action Formula 
Dengan :
  m  = Jumlah baris tiang (gambar 3.12)
  n   =  Jumlah tiang dalam satu baris
  d   =  Diameter tiang
  s   =   Jarak pusat ke pusat tiang

e. Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Pasir
   Pada fondasi tiang pancang, tahanan gesek maupun tahanan ujung dengan s ≥ 3d, maka kapasitas dukung kelompok tiang diambil sama besarnya dengan jumlah kapasitas dukung tiang tunggal (Eg = 1). Dengan memakai rumus berikut : 
Sedangkan pada fondasi tiang pancang, tahanan gesek dengan s < 3d maka faktor efisiensi ikut menentukan. 
Dengan :
  Qg = Beban maksimum kelompok tiang
  n   =  Jumlah tiang dalam kelompok
  Qa = Kapasitas dukung ijin tiang
  Eg  = Efisiensi kelompok tiang

f. Kapasitas Dukung Kelompok Tiang Pada Tanah Lempung
   Kapasitas dukung kelompok tiang pada tanah lempung dihitung dengan menggunakan rumus berikut, (Sumber : Braja M Das).
1. Jumlah total kapasitas kelompok tiang
   ∑Qu = m . n . (Qp + Qs)
          = m . n . (9 . Ap . Cu + ∑p . ∆L . α . Cu)
2. Kapasitas berdasarkan blok (Lg, Bg, LD)
   ∑Qu = Lg . Bg . Nc’ . Cu + ∑2 . (Lg + Bg) . Cu . ∆L
Dengan :
  Lg = Panjang blok (Gambar 3.12)
  Bg = Lebar blok (Gambar 3.12)
  LD = Tinggi blok (Gambar 3.12)
   ∆L = Panjang segment tiang   38
  Dari kedua rumus tersebut, niali terkecil yang dipakai. Kelompok tiang dalam tanah lempung yang bekerja sebagai blok dapat dilihat pada gambar 3.12 berikut :
 Gambar Kelompok tiang pada tanah lempung
(Sumber : Teknik Fondasi 2, Hary Christady Hardiyatmo)

1.      Penurunan Fondasi Kelompok Tiang
1. Tanah Pasir
   Beberapa metode dari penelitian dapat digunakan untuk menghitung penurunan fondasi kelompok tiang antara lain, yaitu :
 a. Metode Vesic ( 1977)

 Dengan :
  S  = Penurunan fondasi tiang tunggal
  Sg = Penurunan fondasi kelompok tiang
  Bg = Lebar kelompok tiang
  d  = Diameter tiang tungal

  b. Metode Meyerhoff (1976)
  1. Berdasarkan N – SPT  


Dengan :
  q   = Tekanan pada dasar fondasi
  Bg = Lebar kelompok tiang
N  = Harga rata – rata N – SPT pada kedalaman ± Bg dibawah ujung fondasi tiang
  2. Berdasarkan CPT
Dengan :



 q   = Tekanan pada dasar fondasi
  Bg = Lebar kelompok tiang   44
  qc = Nilai konus pada rata – rata kedalaman Bg

2. Tanah Lempung
  Penurunan fondasi yang terletak pada tanah lempung dapat dibagi menjadi tiga komponen, yaitu : penurunan segera  (immediate settlement), penurunan konsolidasi primer dan penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah jumlah dari ketiga komponen tersebut dan dinyatakan dalam rumus berikut :
   S = Si + Sc + Ss 
Dengan :
  S = Penurunan total
  Si = Penurunan segera
  Sc = Penurunan konsolidasi primer
  Ss = Penurunan konsolidasi sekunder
 a. PenurunaN segera
  Penuruna segera adalah penurunan yang dihasilkan oleh distorsi massa tanah yang tertekan dan terjadi pada volume konstan. Menurur  Janbu, Bjerrum dan Kjaemsli (1956) dirumuskan sebagai berikut :






Dengan :
   Si        = Penurunan segera
   q         = Tekanan netto fondasi (P/A)
   B        = Lebar tiang pancang kelompok
   E        = Modulus elastis
   µi       = Faktor koreksi untuk lapisan tanah dengan tebal terbatas H
   µo      = Faktor koreksi untuk kedalaman fondasi Df





Gambar Grafik faktor koreksi
(Janbu, Bjerrum dan Kjaemsli (1956)

 b. Penurunan Konsolidasi Primer
  Penurunan konsolidasi primer adalah  penurunan yang terjadi sebagai hasil dari pengurangan volume tanah  akibat aliran air meninggalkan zona tertekan yang diikuti oleh pengurangan kelebihan tekanan air pori. Rumus yang dipakai untuk menghitung penurunan konsolidasi primer yaitu sebagai berikut :

Dengan :
    ∆e = Perubahan angka pori
   eo  = Angka pori awal
   e1 = Angka pori saat berakhirnya konsolidasi
   H  = Tebal lapisan tanah yang ditinjau.

 c.  Penurunan Konsolidasi Sekunder
  Penurunan konsolidasi sekunder adalah  penurunan yang tergantung dari waktu, namun berlangsung pada waktu setelah konsolidasi primer selesai yang tegangan efektif akibat bebannya telah konstan. Besar penurunannya merupakan fungsi waktu (t) dan kemiringan kurva indeks pemampatan sekunder (Cα). Rumus kemiringan Cα adalah sebagai berikut :

 Maka penurunan konsolidasi sekunder dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
 
Dengan :
   Ss  = Penurunan konsolidasi sekunder
   H  = Tebal benda uji awal atau tebal lapisan lempung
   ep  = Angka pori saat akhir konsolidasi primer
   t2   =  t1 + ∆t
   t1   = Saat waktu setelah konsolidasi primer berhenti

1.      Pembebanan Pada Fondasi Kelompok Tiang Pancang
3.1 Beban Vertikal Sentris
   Beban ini merupakan beban (V) per satuan panjang yang bekerja melalui pusat berat kelompok tiang (O), sehingga beban (V) akan diteruskan ke tanah dasar fondasi melalui  pile cap dan tiang – tiang tersebut secara terbagi rata. Bila jumlah tiang yang mendukung fondasi tersebut (n) maka setiap tiang akan menerima beban sebesar :

 dapat dilihat pada Gambar  berikut :
 

Gambar Beban vertikal sentris

3.2 Beban Vertikal dan Momen
Gambar  Beban vertikal dan momen
Gaya luar yang bekerja pada kepala tiang (kolom) didistribusikan pada  pile cap  dan kelompok tiang fondasi berdasarkan rumus elastisitas dengan menganggap bahwa pile cap kaku sempurna (pelat fondasi cukup tebal), sehingga pengaruh gaya yang bekerja tidak menyebabkan pile cap melengkung atau deformasi. Maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :

 Dengan :
  Mx, My   = Momen masing – masing di sumbu X dan Y
  x, y         = Jarak dari sumbu x dan y ke tiang
   ∑x2, ∑y2 = Momen inercia dari kelompok tiang
  V            = Jumlah beban vertikal
  n             = Jumlah tiang kelompok
  P            = Reaksi tiang atau beban axial tiang 






Monday, May 21, 2012

TEKNIS PENGAWASAN PEKERJAAN JALAN

TEKNIS PENGAWASAN PEKERJAAN JALAN



A.PEKERJAAN PERSIAPAN
1.       Pengukuran CBR awal   memakai DCP min 6%.
2.       Pengukuran Lebar Jalan dan Panjang Jalan  ( meteran)
3.       Pengukuran Elefasi Jalan (Alat Water Pas )
4.       Pemeriksaan Infra Struktur ( Gorong2. Saluran. Rambu dll)

B.PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH ( LPB, 20 CM )
1.       Pembersihan lokasi
2.       Pengadaan LPB./ Stock Material di lap. ( Dump Truck )
3.       Penghamparan LPB.20 cm padat. ( MOTOR GRADER ).
4.    Pemadatan ( Vibrator Roller ) 20 pase . kadar air optimum 3% (kalau tidak mencapai disiram air ) Sampai  100 %padat lapangan
5.       Test Kepadatan ( Sand Cone ).

C.PEKERJAAN LAPIS PONDASI ATAS ( LPA.15 CM )
1.       Pengadaan material di lap. ( Dump Truck )
2.       Penghamparan LPA 15 cm.padat. ( Motor Grader ).
3.      Pemadatan ( Vibrator Roller ) 20 pase . kadar air optimum 3% (kalau tidak mencapai disiram air ) Sampai  100 %padat lapangan
4.       Test Kepadatan ( Sand Cone ).



PEKERJAAN PENGASPALAN



PEKERJAAN AC-BC 5 cm ( Asphal Cement Base Coarse )
1.       Penyemprotan Prime Coat / Lapis resap Pengikat. Bahan AC penetrasi 60/70 atau 80/100. Diencerkan dgn dicampur Minyak tanah 80 pph. Mc-30. ( Aspal Spreyer). Di Test dng Sample Kertas 40 x 40 cm. di timbang.
2.       Penghamparan dng Asphalt Finisher.
3.       Pemadatan Pertama. ( Tandem Roller ) 1-2 pase. Diikuti penyiraman air. (Water Sprayer ).
4.       Pemadatan Kedua . ( Tire Roller ) 20 pase.
5.       Pemadatan Akhir ( Tandem Roller ) 20 pase.
6.       Pengetesan Kepadatan dgn Core Drill ( pengambilan sample lapangan ).

PEKERJAAN AC-WC 4 CM. (asphalt cement wearing coarse )
1.    Penyemprotan Tack Coat / Lapis Perekat., Bahan AC penetrasi 60/70 atau 80/100. Diencerkan dengan minyak tanah 25 – 30 pph. (lebih kental ). Dites dgn Sampel kertas 40x40 cm. ditimbang.
2.       Penghamparan dng Asphalt Finisher.
3.       Pemadatan Pertama. ( Tandem Roller ) 1-2 pase. Diikuti penyiraman air. (Water Sprayer ).
4.       Pemadatan Kedua . ( Tire Roller ) 20 pase.
5.       Pemadatan Akhir ( Tandem Roller ) 20 pase.
6.       Pengetesan Kepadatan dgn Core Drill ( pengambilan sample lapangan ).

Monday, May 14, 2012

Padangsidimpuan

Sejarah Kota Padangsidimpuan 
 Sekitar tahun 1700 Kota Padangsidimpuan yang sekarang adalah lokasi dusun kecil yang disebut " Padang Na Dimpu " oleh para pedagang sebagai tempat peristirahatan, yang artinya suatu daratan di ketinggian yang ditumbuhi ilalang yang berlokasi di Kampung Bukit Kelurahan Wek II, dipinggiran Sungai Sangkumpal Bonang.
Pada tahun 1825 oleh Tuanku Lelo, salah seorang pengiriman pasukan kaum Padri, dibangun benteng Padangsidimpuan yang lokasinya ditentukan oleh Tuanku Tambusai, yang dipilih karena cukup strategis ditinjau dari sisi pertahanan karena dikelilingi oleh sungai yang berjurang.
Sejalan dengan perkembangan benteng Padangsidimpuan, maka aktivitas perdagangan berkembang di Sitamiang yang sekarang, termasuk perdagangan budak yang disebut Hatoban. Untuk setiap transaksi perdagangan Tuanku Lelo mengutip bea 10 persen dari nilai harga barang.
Melalui Traktat Hamdan tanggal 17 Maret 1824, kekuasaan Inggris di Sumatera diserahkan kepada Belanda, termasuk RECIDENCY TAPPANOOLI yang dibentuk Inggris tahun 1771.
Setelah menumpas gerakan kaum Padri tahun 1830, Belanda membentuk District (setingkat kewedanaan) Mandailing, District Angkola dan District Teluk Tapanuli di bawah kekuasaan GOVERNMENT SUMATRAS WEST KUST berkedudukan di Padang.
Dan tahun 1838 dibentuk dan Asisten Residennya berkedudukan di Padangsidimpuan. Setelah terbentuknya Residentie Tapanuli melalui Besluit Gubernur Jenderal tanggal 7 Desember 1842. Antara tahun 1885 sampai dengan 1906, Padangsidimpuan pernah menjadi Ibukota Residen Tapanuli.
Pada masa awal kemerdekaan, Kota Padangsidimpuan adalah merupakan Pusat Pemerintahan, dari lembah besar Tapanuli Selatan dan pernah menjadi Ibukota Kabupaten Angkola Sipirok sampai bergabung kembali Kabupaten Mandailing Natal.
Melalui Aspirasi masyarakat dan pemerintah tingkat II kab Tapsel serta peraturan pemerintah No.32 tahun 1982 dan melalui rekomendasi DPRD Tapanuli Selatan No.15/KPTS/1992dan No.16/KPTS/1992 kota Administratif Padangsidimpuan diusulkan menjadi kota madya tk.II, bersamaan dengan pembentukan kabupaten daerah tingkat II mandailing Natal, Angkola Sipirok dan Kabupaten Padang Lawas.
Setelah dibentuknya Kab.Mandailing Natal, maka melalui :
1. Surat Bupati Tapsel No.135/1078/2000 tangal 30 Nopember 2000.
2. KEP.DPRD Tapsel No.01/PIMP/2001tgl. 25 januari 2001 serta
3. Surat Gubernur SUMUT No.135/1595/2001 tgl. 5 pebruari 2001
Maka diusulkan pembentukan kota Padangsidimpuan yang menghasilkan diterbitkannya UU No.4 tahun 2001 tentang pembentukan kota Padangsidimpuan.Pada Tgl 17 Oktober 2001 oleh Mendagri atas nama Presiden RI diresmikan Padangsidimpuan menjadi Kota.

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SNI.DT 91-0012-2007 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


DAFTAR ANALISA PEKERJAAN
SNI.DT 91-0012-2007
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING














SNI.DT 91-0012-2007.6.13










Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (60x60) cm







Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Lantai keramik 60x60 Bh 3.100 Rp. 45,000.00 Rp.   Rp. 139,500.00 Rp.  

Portland cement kg 9.600 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 10,560.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.045 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 4,050.00 Rp.  

Semen warna kg 1.500 Rp. 3,075.00 Rp.   Rp. 4,612.50 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.240 Rp.   Rp.   Rp.   Rp. 0.00

Tukang Batu Oh 0.120 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 8,640.00

Kepala Tukang Oh 0.012 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 960.00

Mandor Oh 0.012 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 864.00

                  158,722.50   10,464.00

 





Jumlah harga =
Rp. 169,186.50

              Pembulatan    =   Rp. 169,190.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.34










Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (40x40) cm







Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Lantai keramik Bh 6.500 Rp. 8,833.33 Rp.   Rp. 57,416.65 Rp.  

Portland cement kg 8.190 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 9,009.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.045 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 4,050.00 Rp.  

Semen warna kg 1.620 Rp. 3,075.00 Rp.   Rp. 4,981.50 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp.   Rp.   Rp. 0.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

 
              75,457.15   30,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 105,977.15

              Pembulatan    =   Rp. 105,980.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.35










Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (30x30) cm







Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Lantai keramik Bh 11.500 Rp. 4,909.09 Rp.   Rp. 56,454.54 Rp.  

Portland cement kg 10.000 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 11,000.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.045 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 4,050.00 Rp.  

Semen warna kg 1.500 Rp. 3,075.00 Rp.   Rp. 4,612.50 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  76,117.04   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 141,637.04

              Pembulatan    =   Rp. 141,640.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.36










Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (20x20) cm







Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Lantai keramik Bh 25.000 Rp. 1,960.00 Rp.   Rp. 49,000.00 Rp.  

Portland cement kg 10.400 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 11,440.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.045 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 4,050.00 Rp.  

Semen warna kg 1.620 Rp. 3,075.00 Rp.   Rp. 4,981.50 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  69,471.50   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 134,991.50

              Pembulatan    =   Rp. 134,990.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.36.1










Memasang 1 m2 dinding keramik ukuran (20x25) cm







Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Lantai keramik Bh 20.000 Rp. 2,250.00 Rp.   Rp. 45,000.00 Rp.  

Portland cement kg 10.400 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 11,440.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.045 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 4,050.00 Rp.  

Semen warna kg 1.620 Rp. 3,075.00 Rp.   Rp. 4,981.50 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  65,471.50   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 130,991.50

              Pembulatan    =   Rp. 130,990.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.44










Memasang 1 m2 lantai karpet










Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Karpet m2 1.050 Rp. 36,000.00 Rp.   Rp. 37,800.00 Rp.  

Lem  kg 0.350 Rp. 45,000.00 Rp.   Rp. 15,750.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.170 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 8,500.00

Tukang Kayu Oh 0.170 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 12,240.00

Kepala Tukang Oh 0.017 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 1,360.00

Mandor Oh 0.009 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 648.00

                  53,550.00   22,748.00

 





Jumlah harga =
Rp. 76,298.00

              Pembulatan    =   Rp. 76,300.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.46










Memasang 1 m2 lantai parquet










Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Parquet m2 1.050 Rp. 270,000.00 Rp.   Rp. 283,500.00 Rp.  

Lem  kg 0.600 Rp. 45,000.00 Rp.   Rp. 27,000.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  310,500.00   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 376,020.00

              Pembulatan    =   Rp. 376,020.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.47










Memasang 1 m2 lantai kayu (gym floor)









Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Gymfloor m2 1.050 Rp. 180,000.00 Rp.   Rp. 189,000.00 Rp.  

Lem  kg 0.600 Rp. 45,000.00 Rp.   Rp. 27,000.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang Kayu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  216,000.00   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 281,520.00

              Pembulatan    =   Rp. 281,520.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.57










Memasang 1 m2 dinding batu paras









Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Batu paras m2 1.100 Rp. 180,000.00 Rp.   Rp. 198,000.00 Rp.  

Potrland cement kg 11.750 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 12,925.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.035 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 3,150.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang batu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  214,075.00   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 279,595.00

              Pembulatan    =   Rp. 279,600.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.58










Memasang 1 m2 dinding batu tempel hitam








Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Batu tempel hitam m2 1.100 Rp. 135,000.00 Rp.   Rp. 148,500.00 Rp.  

Potrland cement kg 11.750 Rp. 1,100.00 Rp.   Rp. 12,925.00 Rp.  

Pasir pasang m3 0.035 Rp. 90,000.00 Rp.   Rp. 3,150.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.700 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 35,000.00

Tukang batu Oh 0.350 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 25,200.00

Kepala Tukang Oh 0.035 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 2,800.00

Mandor Oh 0.035 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 2,520.00

                  164,575.00   65,520.00

 





Jumlah harga =
Rp. 230,095.00

              Pembulatan    =   Rp. 230,100.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.60










Memasang 1 m2 wall paper










Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Wallpaper m2 2.200 Rp. 94,000.00 Rp.   Rp. 206,800.00 Rp.  

Lem kg 0.250 Rp. 45,000.00 Rp.   Rp. 11,250.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.350 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 17,500.00

Tukang  Oh 0.175 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 12,600.00

Kepala Tukang Oh 0.017 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 1,360.00

Mandor Oh 0.002 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 144.00

                  218,050.00   31,604.00

 





Jumlah harga =
Rp. 249,654.00

              Pembulatan    =   Rp. 249,650.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.61










Memasang 1 m2 floor hardener










Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Floor Hardener kg 5.000 Rp. 3,500.00 Rp.   Rp. 17,500.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.120 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 6,000.00

Tukang  Oh 0.120 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 8,640.00

Kepala Tukang Oh 0.012 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 960.00

Mandor Oh 0.006 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 432.00

                  17,500.00   16,032.00

 





Jumlah harga =
Rp. 33,532.00

              Pembulatan    =   Rp. 33,530.00














SNI.DT 91-0012-2007.6.7










Memasang 1 m2 conblok #6 cm










Kebutuhan Satuan Indeks Harga satuan Harga satuan Jumlah harga bahan Jumlah harga upah

Bahan Conblok #6cm bh 44.000 Rp. 1,800.00 Rp.   Rp. 79,200.00 Rp.  

Pasir urug m3 0.055 Rp. 73,000.00 Rp.   Rp. 4,015.00 Rp.  

Tenaga Pekerja Oh 0.300 Rp.   Rp. 50,000.00 Rp.   Rp. 15,000.00

Tukang  Oh 0.200 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 14,400.00

Kepala Tukang Oh 0.010 Rp.   Rp. 80,000.00 Rp.   Rp. 800.00

Mandor Oh 0.010 Rp.   Rp. 72,000.00 Rp.   Rp. 720.00

                  83,215.00   30,920.00

 





Jumlah harga =
Rp. 114,135.00

              Pembulatan    =   Rp. 114,140.00













Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News