PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON
I.
Tujuan.
Diharapkan dapat
membuat beton sesuai dengan rancangan beton yang diinginkan, disamping itu juga
dapat :
- Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan beton.
- Mengaduk beton secara masinal.
- Membuat benda uji untuk pemeriksaan beton.
- Melakukan proses pematangan (curing) dari benda uji.
II. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
1. Mesin penekan.
2. Meja getar
3. Cetakan benda uji
4. Tongkat pemadat yang terbuat
dari baja dengan diameter 16 mm panjangnya 60 cm yang salah satu ujungnya
dibulatkan.
5. Mistar baja
6. Timbangan dengan kapasitas 20
Kg.
2. Bahan
Adukan beton yang akan
digunakan untuk benda uji diambil langsung dari mesin pengaduk beton dengan
memakai peralatan yang tidak menyerap air. Adukan beton tersebut harus diaduk
lagi sebelum diisikan ke dalam cetakan.
III. Langkah Kerja
1. Pembuatan benda uji.
a. Isi cetakan dengan adukan beton
dalam tiga lapis, setiap lapis diisi kira – kira ⅓ isi cetakan dan tiap lapis
dipadatkan dengan tongkat pemadat sebnayak 25 kali secara merata. Jika
pemadatan dilakukan dnegan vibrator (penggetar) baik itu internal vibrator
ataupun meja getar, maka pengisian adukan beton ke dalam cetakan dapat
dilakukan sekaligus. Penggetaran dihentikan jika permukaan adukan beton telah
tampak mengkilat.
b. Kemudian ratakan permukaan
beton.
c. Biarkan beton selama 24 jam dan
letakkan pada tempat yang bebas getaran.
d. Setelah waktu 24 jam, bukalah
cetakan benda uji lalu keluarkan benda uji.
e. Rendam benda uji ke dalam bak
yang berisi air, agar proses pematangan (curring) beton berlangsung
dengan baik, maka perendaman dilakukan sampai batas waktu pengujian kuat tekan.
2. Penekanan benda uji.
a. Ambil benda uji dari bak
perendaman dan permukaan benda uji di lap.
b. Tentukan berat dan ukuran benda
uji. Jika benda ujinya berbentuk silinder, sebelum benda uji tersebut ditekan
harus diberi lapisan mortar semen pada permukaan atas dan bawah setebal 4 mm
untuk meratakan permukaan bidang tekan.
c. Kemudian letakkan benda uji
pada mesin tekan secara sentris.
d. Jalankan mesin dengan
penambahan beban berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2/detik.Pembebanan
dilakukan sampai batas maksimum (benda uji retak), dan catat hasilnya.
Catatan
- Masukkan data – data hasil pemeriksaan ke dalam formulir kekuatan tekan beton.
- Benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan beton berdasarkan PBI`71 ada 3 bentuk yaitu :
NO.
|
Benda Uji
|
Perbandingan Kekuatan tekan
|
1.
|
Kubus 15 x 15 x 15 cm
|
1,00
|
2.
|
Kubus 20 x 20 x 20 cm
|
0,95
|
3.
|
Silinder 15 x 30 cm
|
0,83
|
- Benda uji berbentuk kubus tidak usah diberi mortar/adukan perata.
- Pemeriksaan kekeuatan beton dapat dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari.
- Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai unsur dapat dilihat pada tabel
Umur beton (hari)
|
3
|
7
|
14
|
21
|
28
|
90
|
360
|
Semen Portland (biasa)
|
0,40
|
0,65
|
0,88
|
0,95
|
1,00
|
1,20
|
1,35
|
Semen Portland dengan kekuatan awal tinggi
|
0,55
|
0,75
|
0,90
|
0,95
|
1,00
|
1,15
|
1,21
|
IV. Data / Hasil Pemeriksaan.
1. Dengan menggunakan mesin
penekan.
Benda uji
|
Luas (cm2)
|
Koef. Bentuk
|
Umur (hari)
|
Koef. Umur
|
Beban (KN)
|
σ`b (Kg/cm2)
|
Berat (Kg)
|
Kubus 15 x 15 x 15
|
225
|
1,00
|
28
|
1
|
660
|
293
|
8,05
|
Kubus 15 x 15 x 15
|
225
|
1,00
|
28
|
1
|
700
|
311
|
8,1
|
Kubus 15 x 15 x15
|
225
|
1,00
|
28
|
1
|
720
|
320
|
8,3
|
Kubus 15 x 15 x 15
|
225
|
1,00
|
28
|
1
|
760
|
337
|
8,3
|
Silinder 30 x ø 15
|
176,71
|
0,83
|
28
|
1
|
425
|
289
|
13,00
|
Silinder 30 x ø 15
|
176,71
|
0,83
|
28
|
1
|
410
|
279
|
12,75
|
V. Analisa Data / Perhitungan
- Dengan menggunakan mesin penekan.
Benda uji kubus →A = 15 cm x 15 cm = 225 cm²
VI. Pembahasan
Faktor yang mempengaruhi kuat
tekan yaitu :
·
Bahan
Campuran
1.
Semen
Untuk suatu
perbandingan bahan – bahan beton ditentukan oleh kehalusan butir dan komposisi
kimianya melalui proses hidrasi.
2.
Air
Suatu campuran
beton yang mempunyai kadar air minimum yang dibutuhkan untuk menghidrasi semen,
apabila dapat dipadatkan denganpenuh akan menghasilkan beton dengan kuat tekan
max pada tiap umur yang dicapainya.
3.
Agregat
Kekuatan ikatan
dipengaruhi bentuk, susunan permukaan serta kebersihan agregat. Agregat dengan
permukaan licin dan berbentuk bulat akan menyebabkan ikatan yang lemah antara
agregat tersebut dengan mortarnya.
·
Persiapan
Bahan
1. Penentuan / perencanaan
proporsi bahan harus tepat sesuai mix design ( koreksi ).
2. Penimbangan bahan harus tepat
karena akan mempengaruhi pada saat pencampuran bahan, pengecoran dan pemadatan.
3. Pengaruh dari cara-cara
persiapan yaitu bahan beton yang tidak diaduk dengan cukup samapi menjadi suatu
massa yang
padat dan homogen, maka akan menghasilkan beton dengan mutu yang tidak baik.
Bahan beton diaduk dengan benar agar pada saat pengecoran dan pemadatan tidak
terjadi bleeding dan segregrasi.
·
Pembuatan
Benda Uji
Kekuatan tekan
ditentukan dengan benda uji kubus berukuran 15 x 15 x 15 cm dan 20 x 20 x20cm
serta silinder Æ
15 t = 30 cm. Benda uji dibuat dalam cetakan yang bahannya tidak menyerap air
dan pada umumnya dari baja. Sebelum cetakan diisi dengan adukan beton, maka
permukaan dalam cetakan dilapisi dengan oli agar beton mudah dilepas dari
cetakan. Pemadatan beton dilakukan dengan ditusuk-tusuk atau dengan mesin
penggetar, kemudian permukaannya diratakan. Beton dibongkar dari cetakan
setelah 24 jam, kemudian direndam kedalam air untuk mengurangi penguapan
sehingga beton menjadi keras/ kuat. Air harus berada pada FAS optimum, karena
jika air berada dibawah FAS optimum reaksi pengikatan belum terjadi sempurna
sehingga mengurangi kuat tekan. Tetapi jika air berada diatas FAS optimum,
setelah penguapan terjadi beton akan membentuk rongga yang akan mengurangi
kekuatannya. Kegunaan perendaman sebelum proses pengujian adalah untuk
menetralkan suhu pada beton, sehingga pengeringan beton diharapkan dapat merata
dan memiliki suhu yang stabil.
·
Penekanan
Benda Uji
Pengujian benda uji
ditetapkan pada umur 28 hari (standard), jika benda uji pada umur yang lain
harus diberi factor pembagi. Penekanan benda uji menggunakan mesin penekan yang
telah ditetapkan. Saat penekanan, harus pada permukaan yang rata agar saat
pembebanan beban tersebar diseluruh permukaan beton sampai batas maksimum ( benda uji retak) dan catat hasilnya.
Dimana kecepatan mesin penekan 2-4 kg/ detik.
VII. Kesimpulan
- Kekuatan karakteristik yang
diperoleh pada beton dengan menggunakan mesin penekan adalah
Kuat tekan karakteristik = 190,03 kg/cm2
Standard Deviasi Pelaksanaan = 70
Kuat tekan rata-rata = 304.83 kg/cm2
Minta nomor hp nya om
ReplyDeleteKalo bu ukuran 5x5x5 peritungannya gmn ya
ReplyDeleteTerima kasih ilmunya bang
ReplyDeleteMakasih ilmunya 🙏
ReplyDeleteUntuk pekerjaan boredpile acuannya setiap 1 tiang pondasi atau setiap berapa m3 pengecoran...disyaratkan f'c = 25 Mpa
ReplyDeletemantap pak
ReplyDeleteJelaskan bagaimana cara menkonversi nilai kekuatan tekan kubus terhadap kekuatan silinder
ReplyDeletehalo pak...rumus i i sudah termasuk dalam SNI gk...
ReplyDeleteLuas kubus 6xsisi² atau SxS ? Itu 660KN ke KG dikali berapa ?
ReplyDeleteterimakasih atas ilmunya
ReplyDelete