Waktu

Thursday, June 21, 2012

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON


PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BETON

 

 

 



I.        Tujuan.
Diharapkan dapat membuat beton sesuai dengan rancangan beton yang diinginkan, disamping itu juga dapat :
  1. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan beton.
  2. Mengaduk beton secara masinal.
  3. Membuat benda uji untuk pemeriksaan beton.
  4. Melakukan proses pematangan (curing) dari benda uji.

II.      Peralatan dan Bahan

1.       Peralatan
1.       Mesin penekan.
2.       Meja getar
3.       Cetakan benda uji
4.       Tongkat pemadat yang terbuat dari baja dengan diameter 16 mm panjangnya 60 cm yang salah satu ujungnya dibulatkan.
5.       Mistar baja
6.       Timbangan dengan kapasitas 20 Kg.
2.       Bahan
Adukan beton yang akan digunakan untuk benda uji diambil langsung dari mesin pengaduk beton dengan memakai peralatan yang tidak menyerap air. Adukan beton tersebut harus diaduk lagi sebelum diisikan ke dalam cetakan.

III.    Langkah Kerja

1.       Pembuatan benda uji.
a.       Isi cetakan dengan adukan beton dalam tiga lapis, setiap lapis diisi kira – kira isi cetakan dan tiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebnayak 25 kali secara merata. Jika pemadatan dilakukan dnegan vibrator (penggetar) baik itu internal vibrator ataupun meja getar, maka pengisian adukan beton ke dalam cetakan dapat dilakukan sekaligus. Penggetaran dihentikan jika permukaan adukan beton telah tampak mengkilat.
b.       Kemudian ratakan permukaan beton.
c.       Biarkan beton selama 24 jam dan letakkan pada tempat yang bebas getaran.
d.       Setelah waktu 24 jam, bukalah cetakan benda uji lalu keluarkan benda uji.
e.       Rendam benda uji ke dalam bak yang berisi air, agar proses pematangan (curring) beton berlangsung dengan baik, maka perendaman dilakukan sampai batas waktu pengujian kuat tekan.

2.       Penekanan benda uji.
a.       Ambil benda uji dari bak perendaman dan permukaan benda uji di lap.
b.       Tentukan berat dan ukuran benda uji. Jika benda ujinya berbentuk silinder, sebelum benda uji tersebut ditekan harus diberi lapisan mortar semen pada permukaan atas dan bawah setebal 4 mm untuk meratakan permukaan bidang tekan.
c.       Kemudian letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
d.       Jalankan mesin dengan penambahan beban berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2/detik.Pembebanan dilakukan sampai batas maksimum (benda uji retak), dan catat hasilnya.
e.       Hitung kuat tekan dari benda uji tersebut. 




     Catatan

  1. Masukkan data – data hasil pemeriksaan ke dalam formulir kekuatan tekan beton.
  2. Benda uji untuk pemeriksaan kuat tekan beton berdasarkan PBI`71 ada 3 bentuk yaitu :
NO.
Benda Uji
Perbandingan Kekuatan tekan
1.
Kubus 15 x 15 x 15 cm
1,00
2.
Kubus 20 x 20 x 20 cm
0,95
3.
Silinder 15 x 30 cm
0,83

  1. Benda uji berbentuk kubus tidak usah diberi mortar/adukan perata.
  2. Pemeriksaan kekeuatan beton dapat dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari.
  3. Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai unsur dapat dilihat pada tabel 
      
Umur beton (hari)
3
7
14
21
28
90
360
Semen Portland (biasa)
0,40
0,65
0,88
0,95
1,00
1,20
1,35
Semen Portland dengan kekuatan awal tinggi
0,55
0,75
0,90
0,95
1,00
1,15
1,21


IV.    Data / Hasil Pemeriksaan.
1.       Dengan menggunakan mesin penekan.
Benda uji
Luas (cm2)
Koef. Bentuk
Umur (hari)
Koef. Umur
Beban (KN)
σ`b (Kg/cm2)
Berat (Kg)
Kubus 15 x 15 x 15
225
1,00
28
1
660
293
8,05
Kubus 15 x 15 x 15
225
1,00
28
1
700
311
8,1
Kubus 15 x 15 x15
225
1,00
28
1
720
320
8,3
Kubus 15 x 15 x 15
225
1,00
28
1
760
337
8,3
Silinder 30 x ø 15
176,71
0,83
28
1
425
289
13,00
Silinder 30 x ø 15
176,71
0,83
28
1
410
279
12,75

 

V.      Analisa Data / Perhitungan

  1. Dengan menggunakan mesin penekan.
Benda uji kubus  A = 15 cm x 15 cm = 225 cm²

VI.        Pembahasan

Faktor yang mempengaruhi kuat tekan yaitu :
·         Bahan Campuran
1.         Semen
Untuk suatu perbandingan bahan – bahan beton ditentukan oleh kehalusan butir dan komposisi kimianya melalui proses hidrasi.
2.         Air
Suatu campuran beton yang mempunyai kadar air minimum yang dibutuhkan untuk menghidrasi semen, apabila dapat dipadatkan denganpenuh akan menghasilkan beton dengan kuat tekan max pada tiap umur yang dicapainya.
3.         Agregat
Kekuatan ikatan dipengaruhi bentuk, susunan permukaan serta kebersihan agregat. Agregat dengan permukaan licin dan berbentuk bulat akan menyebabkan ikatan yang lemah antara agregat tersebut dengan mortarnya.
·         Persiapan Bahan
1.       Penentuan / perencanaan proporsi bahan harus tepat sesuai mix design ( koreksi ).
2.       Penimbangan bahan harus tepat karena akan mempengaruhi pada saat pencampuran bahan, pengecoran dan pemadatan.
3.       Pengaruh dari cara-cara persiapan yaitu bahan beton yang tidak diaduk dengan cukup samapi menjadi suatu massa yang padat dan homogen, maka akan menghasilkan beton dengan mutu yang tidak baik. Bahan beton diaduk dengan benar agar pada saat pengecoran dan pemadatan tidak terjadi bleeding dan segregrasi.
·         Pembuatan Benda Uji
Kekuatan tekan ditentukan dengan benda uji kubus berukuran 15 x 15 x 15 cm dan 20 x 20 x20cm serta silinder Æ 15 t = 30 cm. Benda uji dibuat dalam cetakan yang bahannya tidak menyerap air dan pada umumnya dari baja. Sebelum cetakan diisi dengan adukan beton, maka permukaan dalam cetakan dilapisi dengan oli agar beton mudah dilepas dari cetakan. Pemadatan beton dilakukan dengan ditusuk-tusuk atau dengan mesin penggetar, kemudian permukaannya diratakan. Beton dibongkar dari cetakan setelah 24 jam, kemudian direndam kedalam air untuk mengurangi penguapan sehingga beton menjadi keras/ kuat. Air harus berada pada FAS optimum, karena jika air berada dibawah FAS optimum reaksi pengikatan belum terjadi sempurna sehingga mengurangi kuat tekan. Tetapi jika air berada diatas FAS optimum, setelah penguapan terjadi beton akan membentuk rongga yang akan mengurangi kekuatannya. Kegunaan perendaman sebelum proses pengujian adalah untuk menetralkan suhu pada beton, sehingga pengeringan beton diharapkan dapat merata dan memiliki suhu yang stabil.
·         Penekanan Benda Uji
Pengujian benda uji ditetapkan pada umur 28 hari (standard), jika benda uji pada umur yang lain harus diberi factor pembagi. Penekanan benda uji menggunakan mesin penekan yang telah ditetapkan. Saat penekanan, harus pada permukaan yang rata agar saat pembebanan beban tersebar diseluruh permukaan beton sampai batas maksimum        ( benda uji retak) dan catat hasilnya. Dimana kecepatan mesin penekan 2-4 kg/ detik.


VII.      Kesimpulan

-   Kekuatan karakteristik yang diperoleh pada beton dengan menggunakan mesin penekan adalah
Kuat tekan karakteristik = 190,03  kg/cm2    
Standard Deviasi Pelaksanaan = 70
Kuat tekan rata-rata =  304.83 kg/cm2

10 comments:

  1. Kalo bu ukuran 5x5x5 peritungannya gmn ya

    ReplyDelete
  2. Untuk pekerjaan boredpile acuannya setiap 1 tiang pondasi atau setiap berapa m3 pengecoran...disyaratkan f'c = 25 Mpa

    ReplyDelete
  3. Jelaskan bagaimana cara menkonversi nilai kekuatan tekan kubus terhadap kekuatan silinder

    ReplyDelete
  4. halo pak...rumus i i sudah termasuk dalam SNI gk...

    ReplyDelete
  5. Luas kubus 6xsisi² atau SxS ? Itu 660KN ke KG dikali berapa ?

    ReplyDelete

Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News