A. MENENTUKAN KADAR UDARA DALAM
BETON
Tujuan
pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar udara yang dikandung beton yang
diinginkan sebagai bahan bangunan.
Kandungan
udara beton memepengaruhi kekuatan beton dan kecepatan pembekuan dari beton
tersebut. Banyaknya kandungan udara yang diperlukan tergantung dari penggunaan
beton yang dikehendaki, sehingga dengan pemeriksaan dapat kita ketahui apakah
udara yang terkandung dalam beton masih dalam batas – batas persyaratanyang
diizinkan. Bila beton tersebut memiliki kandungan udara yang melebihi batas
persyaratan, maka kekuatan beton akan berkurang karena terdapat banyak rongga
tetapi mudah dalam pengerjaannya.
Persyaratan
kandungan udara pada beton adalah sebagai berikut :
•
Melebihi 6,5 %, maka kekuatan beton tersebut berkurang,
karena banyak terdapat rongga.
A. Tujuan
Praktikum
Dengan pemeriksaan
ini diharapkan dapat mengetahui kadar udara yang terkandung di dalam beton
segar, diharapkan juga :
ü
Mengontrol
hasil pemeriksaan dengan rancangan perhitungan sebelumnya.
ü
Dapat
menerangkan prosedur pemeriksaan kadar udara dalam beton.
B. Peralatan
dan Bahan
1.
Peralatan
A. Air meter, lengkap dengan
tongkat pemadat dari baja Ø 16 mm, dan panjang 60 cm.
B. Pipet yang terbuat dari karet
2.
Bahan
Adukan beton yang dipakai untuk
keperluan penentuan kadar udara di dalam beton di ambil langsung dari mesin
pengaduk dengan menggunakan bahan yang tidak menyerap air, kemudian adukan
beton diaduk kembali sebelum dilakukan pemeriksaan kadar udaranya.
C. Prosedur
Pelaksanaan
1. Persiapkan peralatan dan bahan
yang diperlukan
2. Bersihkan alat air meter dari
kotoran yang menempel di dalamnya.
3. Isi bejana air meter dengan
adukan beton dalam 3 lapisan, setiap lapisan berisi kira-kira 1/3 dari isi
bejana, pada masing-masing lapisan dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak
25 kali secara merata.
4. Ketuk-ketuk bejana air meter
pada lantai yang dilapisi kain hingga permukaan adukan beton mengkilat oleh air
semen.
5. Ratakan permukaan adukan beton
dan bersihkan bejana dari kelebihan adukan beton yang masih melekat.
6. Letakkan penutup bejana dan
kencangkan klam penutupnya.
7. Pompa “Hand Pump” hingga jarum penunjuk manometer melewati garis yang
telah ditentukan yaitu : “Initial Pressure
Line” yang berwarna merah.
Perhatian
:
Jika pemeriksaan kadar udara
menggunakan air, maka prosedur sebagai berikut Buka selurPompa “Hand Pump”
hinngga jarum penunjuk pada manometer melewati garis yang telah ditentukan
yaitu :”Initial Pressure Line” yang
berwarna hitam.
- Tunggu
kira-kira 5 detik, buka keran (valve) pressure
adjusting hingga jarum penunjuk tepat pada garis “Initial Pressure Line” .
- Tekan
gagang keran ke bawah.
- Baca
penurunan jarum penunjuk setelah gagang keran ditekan ke bawah, angka yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk itu adalah harga kadar udara dalam beton
(%).
Misal : Kadar udara dalam beton
= 4 %
Catatan
:
@
Pemeriksaan
kadar udara dalam beton paling sedikit dilakukan dua kali percobaan. Harga
rata-rata hasil pemeriksaan / pembacaan merupakan hasil akhir.
@
Dalam
pemeriksaan ini, koreksi udara dalam agregat diabaikan (karena nilainya kecil
sekali).
D. Hasil
Percobaan
Pemeriksaan
:
|
I
|
II
|
Tinggi muka air pada bacaan
pertama (h1)
Tinggi muka air pada bacaan
kedua (h2)
|
4,6
0,9
|
4,8
1,3
|
Perhitungan
:
|
I
|
II
|
Kandungan Udara dalam Beton =
(h1 +h2) %
|
3,7
|
3,5
|
Kandungan
Udara dalam Beton rata-rata (%)
|
3,60
|
Kandungan Udara hasil
pemeriksaan = 3,60 %
Kandungan Udara rencana =
2 % - 6%
E. Kesimpulan
1. Batas ideal
kandungan udara dalam beton adalah : 2 – 6 %
-
Jadi, kandungan udara memenuhi syarat sebesar 3,55 % sehingga beton dapat
dipergunakan.
-
Apabila kadar udara kurang dari 2%, berarti beton terlalu keras sehingga akan
terpengaruh dilapangan, dimana beton yang telah mengeras akan retak-retak
karena kurangnya ruang bagi molekul – molekul beton untuk bergerak padasaat
pemuaian.
2. Dari hasil percobaan di
dapat Bj. Rata – rata lebih besar dari bobot isi rata – rata karena
volume pada Bj. Lebih kecil dari pada
volume pada bobot isi.
No comments:
Post a Comment