cbr laboratorium
(aashto t - 193 - 74)
(astm
d - 1883 - 73)
1.
Tujuan
Percobaan :
Pemeriksaan
ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah
dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu CBR (California Bearing Ratio)
ialah perbandingan beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
2.
Peralatan
dan bahan :
Alat
a.
Mesin
penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton (10.000
lb) dengan kecepatan penetrasi sebesar 1,27 mm (0,05") per menit.
b.
Cetakan
logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 ± 0,6609 mm (6" ± 0,0026") dengan
tinggi 177,8 ±
0,13 mm (7" ±
0,005"). Cetakan harus dilengkapi dengan leher sambung dengan tinggi 50,8
(2,0") dan keping alas logam yang berlubang-lubang dengan tebal 9,53 mm
(3/8") dan diameter lubang tidak lebih dari 1,59 mm (1/16").
c.
Piringan
pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (5 15/16") dan
tebal 61,4 mm (2,416").
d.
Alat
penumbuk sesuai dengan Cara Pemeriksaan Pemadatan standart atau modified
e.
Alat
pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan yang
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji penunjuk.
f.
Keping
beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8"), dengan
lubang tengah diameter 54,0 mm (2 1/8).
g.
Torak
penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95"), luas 1935 mm2
(3) dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm (4").
h.
Satu
buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi. Peralatan lain
seperti talam, alat perata, tempat untuk merendam.
i.
Alat
timbang sesuai pemadatan standart atau modified
Bahan/Benda Uji
Benda uji
harus dipersiapkan menurut cara pemeriksaan pemadatan standart atau modified.
a.
Ambil
contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk campuran
tanah agregat.
b.
Kemudian
campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum atau kadar air lain
yang dikehendaki.
c.
Pasang
cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piringan pemisah (spaer disk)
diatas keping alas dan pasang kertas saring diatasnya.
d.
Padatkan
bahan tersebut didalam cetakan sesuai dengan cara B atau D dari pemeriksaan
pemadatan standart atau modified. Bila benda uji akan direndam periksa kadar
airnya sebelum dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak direndam, pemeriksaan
kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan.
e.
Buka
leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang mungkin
terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan yang
lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali cetakan
berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f.
Untuk
pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa. Bila
dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR) harus dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
i.
Pasang
keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian pasang keping
pemberat yang dikehendaki (seberat 4 1/2 kg)/(10 lbs) atau sesuai dengan keadaan
beban perkerasan.
ii.
Keluarkan
cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air bebas mengalir
habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan benda uji tidak terganggu.
iii.
Ambil
beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya ditimbang. Benda uji
CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.
3.
Langkah
kerja :
a.
Letakkan
keping pemberat diatas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg (10 pound)
atau sesuai dengan beban perkerasan.
b.
Untuk
benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang dipergunakan untuk
perendaman.
i.
Letakkan
pertama-tama keping pemberat 2,27 kg (5 pound) untuk mencegah mengembangnya
permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
ii.
Pemberat
selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan benda uji.
c.
Kemudian
atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukkan
beban permukaan sebesar 4,5 kg (10 pound). Pembebanan permulaan ini diperlukan
untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda
uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi di - nol - kan.
d.
Berikan
pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,27
mm/menit (0,05")/menit. Catat pembacaan beban pada penetrasi 0,312 mm
(0,0125"), 0,62 mm (0,025"), 1,25 mm (0,05"), 0,187 mm
(0,075"), 2,5 mm (0,10"), 3,75 mm (0,15"), 5 mm (0.20"),
7,5 mm (0,30"), 10 mm (0,40") dan 12,5 mm (0,50").
e.
Catat
beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi sebelum
penetrasi 12,50 mm (0,5"). Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan
kadar air lapisan atas benda uji setebal 25,4 mm.
f.
Pengambilan
benda uji untuk kadar air dapat diambil dari seluruh kedalaman bila diperlukan
kadar air rata-rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-kurangnya
100 gram untuk tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram untuk
tanah berbutir kasar.
4.
Dasar
Perhitungan :
a.
Pengembangan
(swell) ialah perbandingan antara perubahan tinggi selama perendaman terhadap
tinggi benda uji semula dinyatakan dalam prosen.
b.
Hitung
pembebanan dalam kg (lb), dan gambarkan grafik beban terhadap penetrasi. Pada
beberapa keadaan permulaan dari kurva beban cekung akibat dari ketidak
teraturan permukaan atau sebab-sebab lain. Dalam keadaan ini titik nol-nya
harus dikoreksi seperti Gambar No. 1.
c.
Dengan
menggunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi 2,54 mm
(0,1") dan 5,08 mm (0,2") hitung harga CBR dengan cara membagi beban
standar masing-masing 70,31 kg/cm2 (1000 psi) dan 105,47 kg/cm2
(1500 psi) dan kalikan dengan 100 harga CBR diambil pada penetrasi 0,1".
Bila harga yang didapat pada penetrasi 5,08 mm (0,2") ternyata lebih besar
percobaan tersebut diulangi.
Apabila percobaan
ulangan ini masih tetap menghasilkan nilai CBR pada penetrasi 5,08 mm lebih
besar dari nilai CBR pada penetrasi 2,54 mm (0,1") maka harga CBR diambil
harga pada penetrasi 5,08 mm (0,2").
Bila beban maksimum
dicapai pada penetrasi sebelum 5,08 mm (0,2") maka harga CBR diambil dari
beban maksimum dengan standar yang sesuai.
5.
Pelaporan
:
Laporan
harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Cara
yang dipakai untuk mempersiapkan dan memadatkan benda uji. Cara B aatu D
menurut pemadatan standart atau modified.
b.
Keadaan
benda uji (direndam atau tidak direndam).
c.
Berat
isi kering benda uji sebelum direndam.
d.
Berat
isi kering benda uji setelah direndam.
e.
Kadar
air benda uji (%) sebelum dan sesudah pemadatan.
f.
Kadar
air setelah perendaman yang diambil dari lapisan atas benda uji setebal 25,4 mm
(1") atau rata-rata.
g.
Pengembangan
(swell) dalam persen.
6.
Catatan
:
a.
Bila
dikehendaki harga CBR dapat diperiksa pada kadar air atau berat isi kering yang
berlainan.
b.
Untuk
menentukan CBR rencana ada beberapa cara diantaranya :
i.
Cara
menurut buku Penetapan Tebal Perkerasan Bina Marga O/PD/BM.
ii.
Cara
AASHTO T - 193 - 74
c.
Berat
isi kering dihitung dengan kadar air pada waktu perendaman.
d.
Bila
dikehendaki nilai CBR pada penetrasi 7,5 mm (0,3"), 10,0 mm (0,4")
dan 12,5 mm (0,5") bagi besarnya beban pada penetrasi yang bersangkutan
masing-masing dengan 5700 : 6900 dan 7800 pound dan kalikan dengan 100 (lihat
gambar No. 1).
7.
Data
hasil pemeriksaan :
8.
Kesimpulan
:
Dari hasil
pemeriksaan CBR laboratorium
-
Karena
nilai CBR pada penetrasi 0.2” lebih besar dari harga CBR pada penetrasi 0.1” maka,
harga CBR yang diambil adalah harga CBR paling besar yaitu :
CBR 0.2”
=8.72 %
cbr 0,1 yang 250/(3x1000) x 100% itu darimana ya ?
ReplyDeletegan, pada hitungan CBR 0,1'.... angka 250/3x1000X100%=8,33%, ....----> 250 itu gan dari mana?
ReplyDeleteItu dikali Dengan 10,23 berdasarkan masing-masing alat CBR nya ya
ReplyDelete