PEMERIKSAAN
BOBOT ISI BETON
a. Pengujian bobot isi beton.
Tujuan
pengujian ini adalah untuk memeriksa perbandingan volume beton yang
dilaksanakan dari pengadukan dengan
volume beton berdasarkan perencanaan.
Pemeriksaan
volume ini erat hubungannya dengan rencana biaya yang tersedia dalam membuat
suatu konstruksi yang dikehendaki.
Apabila
volume beton yang diuji sama dengan volume perencanaan, maka pada pengadukan
selanjutnya dapat dilakukan dengan berpedoman pada perbandingan bahan – bahan
pengadukan yang pertama. Tetapi bila berbeda pada pelaksanaannya, maka
kebutuhan bahan harus dikoreksi dengan nilai perbandingan antara bobot isi
pemeriksaan
dengan bobot isi perencanaan.
I.
Tujuan Praktikum
Dengan Pemeriksaan ini
Mahasiswa mahasiswa dapat memeriksa bobot isi dari beton yang dibuat dan pada
akhirnya dapat untuk :
- Membuktikan
kebenaran hasil rancangan perhitungan bobot isi beton sesuai dengan
kenyataan, sekaligus mengoreksinya jika tidak tepat.
- Menerangkan
Prosedur pelakasanaan penentuan bobot isi beton .
- Terampil
dalammenggunakan peralatan yang dipakai.
II.
Peralatan & Bahan
- Peralatan
Peralatan yang dipergunakan
dalam percobaan ini adalah :
- Timbangan
dengan ketelitian 0.3% dari berat contoh
- Tongkat
Pemadat yang terbuat dari baja tahan karat, dengan diameter 16 mm dan
panjang 16 cm yang ujungnya bulat.
- Raskam
- Takaran
Table
penggunaan takaran
No.
|
Ukuran Agregat Maksimum
(mm)
|
Kapasitas takaran
(liter)
|
1.
|
25
|
6
|
2.
|
37.5
|
10
|
3.
|
50
|
14
|
4.
|
75
|
28
|
- Bahan
yang digunakan
Adukan beton untuk benda uji
diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan bahan yang tidak
menyerap air. Bila perlu adukan beton diaduk lagi sebelum dimasukkan kedalam
takaran.
III.
Prosedur Pelaksanaan
- Timbang
berat takaran (A kg)
- Masukkan
adukan beton kedalam takaran dalam 3 lapis. Tiap-tiap lapis dipadatkan
dengan menusuk beton menggunakan tongkat penusuk sebanyak 25 kali secara
merata. Dalam Penusukan, tongkat hanya siperbolehkan masuk sampai ±2.5 cm
dibawah lapisan beton.
- Sisi
takaran diketuk ketuk dengan perlahan-lahan sampan tidak terlihat
gelembung udara pada permukaan beton serta rongga-rongga bekas tusukan
tertutup.
- Ratakan
permukaan bidang beton .
- Timbang
berat takaran dan beton (B kg)
- Hitung
berat isi beton.
IV.
Data
hasil Pemeriksaan & Perhitungan
Percobaan I
Berat takaran (A) : 4.75 Kg
Berat takaran tambah beton (B) : 21.35 Kg
Volume takaran : 6.997 ltr
Percobaan II
Berat takaran (A) : 4.80 Kg
Berat takaran tambah beton (B) : 21.40 Kg
Volume takaran : 6.997 ltr
= 0,98
V. Pembahasan
Adapun hal-hal yang
mempengaruhi bobot isi beton antara lain adalah :
Pemeriksaan
bahan-bahan campuran beton seperti semen, pasir, kerikil dan terutama air,
semakin teliti kita melakukannya, maka keadaan bahan-bahan campuran tersebut
akan kita ketahui.
Jenis agregat yang
dipakai tergantung dari kehalusan butirannya, yang memiliki ukuran dan
kehalusan butiran akan mengakibatkan perbedaan pada bobot isi. Pemadatan jangan
berlebihan, bila pemadatan dilakukan dengan baik maka bobot isi akan sesuai
dengan rencana. Bobot isi rencana dan bobot isi pemeriksaan, maka diadakan
koreksi dengan mengalikan harga semula yang diperoleh dari perencanaan dengan
suatu factor yaitu “ angka perbandingan berat jenis sama dengan berat jenis
hasil pemeriksaan campuran dibagi dengan berat jenis semula”. Apabila hasil bobot isi dalam percobaan lebih
kecil dari bobot isi dalam mix design, maka kebutuhan bahan haruslah dikoreksi
kembali, sehingga akan didapat kebutuhan bahan yang sebenarnya.
VI. Kesimpulan
Dari hasil
pemeriksaan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
- Bobot
Isi Pelaksanaan rata-rata = 2365.25
kg/cm3
- Bobot
Isi rencana = 2417 kg/cm3
- Faktor
koreksi = 0,98
Setelah dikoreksi
maka pada pemakaian bahan semakin ekonomis dan ini akan baik dalam perencanaan
mix design nanti kedepannya.
No comments:
Post a Comment