Waktu

Sunday, June 10, 2012

MENENTUKAN KADAR UDARA DALAM BETON


A.  MENENTUKAN KADAR UDARA DALAM BETON

 Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar udara yang dikandung beton yang diinginkan sebagai bahan bangunan.
Kandungan udara beton memepengaruhi kekuatan beton dan kecepatan pembekuan dari beton tersebut. Banyaknya kandungan udara yang diperlukan tergantung dari penggunaan beton yang dikehendaki, sehingga dengan pemeriksaan dapat kita ketahui apakah udara yang terkandung dalam beton masih dalam batas – batas persyaratanyang diizinkan. Bila beton tersebut memiliki kandungan udara yang melebihi batas persyaratan, maka kekuatan beton akan berkurang karena terdapat banyak rongga tetapi mudah dalam pengerjaannya.
Persyaratan kandungan udara pada beton adalah sebagai berikut :
            Melebihi 6,5 %, maka kekuatan beton tersebut berkurang, karena banyak terdapat rongga.


Kurang dari 3 %, maka akan menambah fraksi antara agregat sehingga dalam proses pemadatan akan sulit dilaksanakan. 
A.      Tujuan Praktikum
Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui kadar udara yang terkandung di dalam beton segar, diharapkan juga :
ü  Mengontrol hasil pemeriksaan dengan rancangan perhitungan sebelumnya.
ü  Dapat menerangkan prosedur pemeriksaan kadar udara dalam beton.

B.      Peralatan dan Bahan
1.       Peralatan
A.      Air meter, lengkap dengan tongkat pemadat dari baja Ø 16 mm, dan panjang 60 cm.
B.      Pipet yang terbuat dari karet
2.       Bahan
Adukan beton yang dipakai untuk keperluan penentuan kadar udara di dalam beton di ambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan bahan yang tidak menyerap air, kemudian adukan beton diaduk kembali sebelum dilakukan pemeriksaan kadar udaranya.

C.      Prosedur Pelaksanaan
1.       Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2.       Bersihkan alat air meter dari kotoran yang menempel di dalamnya.
3.       Isi bejana air meter dengan adukan beton dalam 3 lapisan, setiap lapisan berisi kira-kira 1/3 dari isi bejana, pada masing-masing lapisan dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata.
4.       Ketuk-ketuk bejana air meter pada lantai yang dilapisi kain hingga permukaan adukan beton mengkilat oleh air semen.
5.       Ratakan permukaan adukan beton dan bersihkan bejana dari kelebihan adukan beton yang masih melekat.
6.       Letakkan penutup bejana dan kencangkan klam penutupnya.
7.       Pompa “Hand Pump” hingga jarum penunjuk manometer melewati garis yang telah ditentukan yaitu : “Initial Pressure Line” yang berwarna merah.



Perhatian :
Jika pemeriksaan kadar udara menggunakan air, maka prosedur sebagai berikut Buka selurPompa “Hand Pump” hinngga jarum penunjuk pada manometer melewati garis yang telah ditentukan yaitu :”Initial Pressure Line” yang berwarna hitam.
  1. Tunggu kira-kira 5 detik, buka keran (valve) pressure adjusting hingga jarum penunjuk tepat pada garis “Initial Pressure Line” .
  2. Tekan gagang keran ke bawah.
  3. Baca penurunan jarum penunjuk setelah gagang keran ditekan ke bawah, angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk itu adalah harga kadar udara dalam beton (%).
Misal : Kadar udara dalam beton = 4 %


Catatan :
@  Pemeriksaan kadar udara dalam beton paling sedikit dilakukan dua kali percobaan. Harga rata-rata hasil pemeriksaan / pembacaan merupakan hasil akhir.
@  Dalam pemeriksaan ini, koreksi udara dalam agregat diabaikan (karena nilainya kecil sekali).


D.      Hasil Percobaan

Pemeriksaan :
I
II
Tinggi muka air pada bacaan pertama (h1)
Tinggi muka air pada bacaan kedua    (h2)
4,6
0,9
4,8
1,3
Perhitungan :
I
II

Kandungan Udara dalam Beton = (h1 +h2)        %


3,7

3,5
Kandungan Udara dalam Beton rata-rata (%)
3,60

Kandungan Udara hasil pemeriksaan             = 3,60 %
Kandungan Udara rencana                            = 2 % - 6%



E.      Kesimpulan
1. Batas ideal kandungan udara dalam beton adalah : 2 – 6 %
- Jadi, kandungan udara memenuhi syarat sebesar 3,55 % sehingga beton dapat dipergunakan.
- Apabila kadar udara kurang dari 2%, berarti beton terlalu keras sehingga akan terpengaruh dilapangan, dimana beton yang telah mengeras akan retak-retak karena kurangnya ruang bagi molekul – molekul beton untuk bergerak padasaat pemuaian.
2. Dari hasil percobaan di dapat Bj. Rata – rata lebih besar dari bobot isi rata – rata karena
    volume pada Bj. Lebih kecil dari pada volume pada bobot isi.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News