Waktu

Saturday, June 9, 2012

Sungai


A.          Sungai
1.            Pengertian sungai

Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi dalam perjalanannya sebagian kecil menguap dan sebagian besar mengali dalam bentuk alur-alur kecil, kemudian menjadi alur-alur sedang seterusnya mengumpul menjadi satu alur besar atau utama. DEngan demikian dapat dikatakan sungai berfungsi menampung curah hujan dalam suatu daerah tertentu dan mengalirkannya ke danau dank e laut. Sungai dapat juga difungsikan dalam berjenis-jenis aspek seperti pembangkit tenaga listrik, pelayaran, pariwisata,perikanan, dan lain-lain. Dalam bidang pertanian, sungai berfungsi sebagai sumber air yang penting untuk irigasi.

2.      Pola Aliran Sungai

Meskipun semua jaringan alur bercabang-cabang denagn cara yang sama, akan tetapi masing-masing menunjukkan pola yang berbeda satu dengan yang lain tergantung pada medan dan kondisi geologinya. Beberapa pola aliran yang terdapat di Indonesia antara lain:


a.        Dendritik
Pola aliran ini terjadi pada daerah bebatuan sejenis dengan penyebaran yang luas . Misalnya suatu daerah ditutupi oleh endapan yang meliputi daerah yang luas dan pada umumnya endapan itu terletak pada suatu bidang horizontal.

b.      Radial
Biasanya pola aliran  dijumpai pada lereng gunung api berbentuk kubah.

c.       Rectangular
Terdapat di daerah yang batuannya mengalami retakan-retakan, misalnya batuan jenis limestone.

d.      Trellis
Akan dijumpai pada daerah dengan lapisan sediment keras yang diselingi oleh sediment lunak yang mengalami lipatan.

3.      Daerah Pengaliran Sungai

Daerah pengaliran sungai adalah daerah tempat presipitasi itu mengkonsentasi kesungai. Garis batas daerah-daerah aliran yang berdampingan disebut batas daerah pengaliran. Luas daerah pengaliran diperkirakan dengan pengukuran daerah itu pada peta topografi. Daerah pengaliran topogafi, tumbuh-tumbuhan dan geologi mempunyai pengaruh terhadap debit banjir, corak banjir, debit pengaliran dasar, dan seterusnya.

4.      Corak Dan Karakteristik Daerah Pengaliran

a.    Daerah Pengaliran Berbentuk Burung
Jalur daerah di kiri kanan sungai utama di mana anak-anak sungai mengalir kesungai utama disebut daerah pengaliran bulu burung. Daerah pengaliran sedemikian mempunyai debit banjir yang kecil, oleh karena waktu tiba banjir dari anak-anak sungai itu berbeda-beda. Sebaliknya banjirnya berlangsung agak lama.

b.      Daerah Pengaliran Radial
 Daerah pengaliran yang berbentuk kipas atau lingkaran dan dimana anak-anak sungainya mengkonsentrasi kesuatu titik secara radial disebut daerah pengaliran radial. Daerah pengaliran dengan coraksedemikian mempunyai banjir yang besar didekat titik pertemuan anak-anak sungai.

c.   Daerah Pengaliran Paralel
Bentuk ini mempunyai corak dimana dua jalur daerah pengaliran yang bersatu dibagian pengaliran yang bersatu dibagian hilir. Banjir itu terjadi disebelah hilir titik pertemuan sungai-sungai.

d.   Daerah Pengaliran yang kompleks
Hanya beberapa buah aliran yang mempunyai bentuk-bentuk ini dan disebut daerah pengaliran yang kompleks.
      Aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat mencakup dalam berbagai kegiatan, misalnya; irigasi, pembangkit tenaga listrik, peleyaran, perikanan, penyelidikan air untuk keperluan domestic dan industri serta kebutuhan lainnya. Disamping keuntungan, air sungai dapat juga menimbulkan kerugian bagi manusia seperti; banjir, kekeringan, pendangkalan sungai dan waduk. Olh sebab itu perlu diambil langkah pengamanan sehingga dapat mengurangi kerugian sampai sekecil mungkin. Untuk mencapai ini maka perlu langkah pengamanan yang direncanakan dengan tepat, didukung oleh data hidrologi yang tepat pula.

B.  Geometri Sungai

            Geometri sungai adalah alur, palung dan lembah sungai yang diukur secara vertical dan horizontal/denah, dimana parameter yang dibutuhkan adalah: panjang, lebar, kemiringan, dan ketinggian (elevasi).
Parameter geometri dapat diperoleh dengan cara:
1. Pengukuran langsung dilapangan, yaitu untuk membuat peta situasi medan dan sungai,                 penampang memanjang serta penampang melintang sungai.
2. Pengindraaan jauh untuk peta medan.



C. Geoteknik Sungai

Data geotekni sungai yang diperlukan adalah data tentang keadaantanah dan batuan dalam kaitannya dengan perubahan morfologi sungai antara lain potensi angkutan semen; gerakan tanah di tebing alur, palung,  serta lembah sungai; madan disekitar bangunan yang saling mempengaruhi.
Parameter yang paling pentigng diketahui adalah jenis, pelapisan, teksturstruktur material pembentuk badan sungai serta sifat fisik dan sifat teknik.

D. Hidrograf Sungai

Hidrograf sungai  diperlukan berupa hidrograf debit dan hidrograf muka air. Hidrograf debit merupakan luaran hidrologi didalam daerah pengaliran sungai dengan gejalanya, yaitu aliran kecil dan aliran besar. Data hidrograf sungai yang diperlukan untuk rencana teknik antara lain:
1.      Aliran besar/banjir, diperlukan untuk keamanan struktur terhadap bahaya pelimpasan, tekanan static dan tekanan dinamik aliran. Factor- factor aliran besar yang perlu diketahui adalah:
  1. Debit puncak
  2. Selang waktu untuk mencapai aliran
  3. Kecepatan naik turunnya aliran
  4. Tinggi muka air
2. Aliran kecil atau sedang diperlukan untuk mempelajari pengaruh aliran terhadap geometri sungai yang berkaitan dengan bangunan bronjong.
3.  frekwensi kejadian debit dan muka air sungai, baik untuk debit besar dan untuk debit kecil. Dua hal yang lazim dipergunakan untuk data debit, yaitu:
  1. Analisis data aliran sungai berdasarkan hasil pengukuran hidrometri dan atau hasil perhitungan hidraulika sungai.
  2. Analisis data hujan, yang harus dilakukan secara seksama mengingat banyaknya anggapan yang digunakan dalam model hidrologi, dalam hal ini biasanya diperlukan kabibrasi dan pengecekan kejadian dilapangan serta dibantu dengan penyelidikan dilapangan dan atau uji model fisik.

E. Hidraulika Sungai

Kekasaran dasar tebing, alur dan palung sungai dapat ditetapkan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan hasil pengukuran, keadaan material dasar sungai, penyelidikan hidraulik  khusus atau dengan menggunakan referensi yang sudah ada. Data hidraulik yang dikaitkan dengan perubahan morfologi sungai, meliputi parameter geometri, aliran dan angkutan sediment dalam dimensi ruang dan waktu antara lain: debit, tinggi air, kecepatan aliran, kekasaran, tekanan, gaya seret, arah aliran dan jenis aliran yang berkaitan dengan keadaan geometri sungai (profil basah, keliling basah, dan jari-jari hidraulik). Besaran parameter ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, perhitungan dan pengukuran hidraulik.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News