Waktu

Friday, June 29, 2012

WAKTU PENGIKATAN BETON DENGAN PENETRASI


WAKTU PENGIKATAN BETON
DENGAN PENETRASI


I.        Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan, mahasiswa dapat :
  1. Menentukan waktu pengikatan awal beton dengan cara Penetrasi
  2. Menentukan waktu pengikatan akhir beton dengan cara Penetrasi

II.      Peralatan Bahan
1.       Peralatan
Peralatan yang dipergunakan pada percobaan ini adalah :
  1. Ayakan No. 4 (4.75 mm)
  2. Cawan
  3. Sendok Spesi
  4. Sarung tangan karet
  5. Tongkat pemadat
  6. Pipet
  7. Penetratometer
  8. Cetakan beton 15x15x15 cm
2.       Bahan yang diperlukan
Adapun bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
  1. Agregat halus
  2. Agregat kasar
  3. Semen Portland
  4. Air

III.    Prosedur Pelaksanaan
Pembuatan benda uji

    1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan. Cetakan lebih dahulu dilapisi oli.
    2. Ambil adukan beton dan ayak dengan saringan No.4 (4.75mm). Dan hasil dari ayakan ditampung dalam cawan sebanyak yang dibutuhkan.
    3. Masukkan adukan beton kedalam cetakan, kemudian dirojok-rojok dengan tamping rod secara merata 1 kali tusukan untuk setiap 624 mm2 luas permukaan beton. Ktika mengisi kedalam cetakan , cetakan dipukul-pukul sehingga udara yang tersekap keluar.
    4. Ratakan permukaan beton pada cetakan kubus.
    5. Biarkan adukan tersebut beberapa saat sehingga terjadi genangan air pada permukaan.
    6. Ambil air yang tergenang tersebut dengan menggunakan pipet sampan permukaan menunjukkan air tidak ada lagi .
    7. Letakkan cetakan dalam ruang lembab selama 30 detik.
Pengukuran Penetrasi
1.       Tekan Penetratometer pada bagian Permukaan benda uji sedalam 25 mm(batasnya terdapat pada alat) dalam waktu 20 detik.
2.       Ulangi terus penekan dalam interval waktu 30 menit kemudian baca harga yang diperoleh. Jika sudah mendekati angka 500 psi maka jarak interval waktu  menjadi 15,10, dan 5 menit agar diperoleh hasil yang akurat. Kemudian hasil dari penekanan tersebut di interpolasi sehingga akan di dapatkan waktu pengikatan, yaitu pada bacaan Penetratometer menunjukkan angka 500 psi.
3.       Catatan :
-         jarak bersih antara penekanan 2 titik adalah 1.3 cm
-         jarak bersih antara cetakan dengan titik penekanan 2.5 cm.
-         untuk menentukan waktu  pengikatan akhir, lanjutkan penekanan pada waktu 30 dan 10 menit sehingga dicapai Prmbacaan 4000 psi atau 27.6 N/mm2 .













IV.    Data hasil pemeriksaan
Tabel hasil pemeriksaan Waktu Pengikatan Beton
Kegiatan
Pemeriksaan
Waktu pelaksanaan
Total waktu
Penetrasi (psi)
Pencampuran air dengan adukan beton
14.20
0
0

Penetrasi ke-1
14.50
30 menit
70

Penetrasi ke-2
15.20
60 menit
120

Penetrasi ke-3
15.50
90 menit
180

Penetrasi ke-4
16.20
120 menit
300

Penetrasi ke-5
16.50
150 menit
440

Penetrasi ke-6
17.20
180 menit
555

Penetrasi ke-7
17.35
195 menit
610

Penetrasi ke-8
17.45
205 menit
660

Penetrasi ke-9
17.50
210 menit
700

Waktu pengikatan awal beton diperoleh pada penetrasi 500 psi,

 





V.        Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan ini dapat disimpulkan bahwa :
    1. Waktupengikatan beton sangat dipengaruhi oleh besarnya jumlah air yang digunakan.
    2. Dari hasil pemeriksaan diperoleh wait pengikatan awal yaitu pada menit ke 196 detik ke 9

Thursday, June 28, 2012

PEMERIKSAAN HAMMER TEST


. PEMERIKSAAN HAMMER TEST


I.    Tujuan

a.       Menerangkan prosedur pemeriksaan hammer test.
b.       Melaksanakan praktek pemeriksaan hammer test.
c.       Dapat mengetahui besarnya kuat tekan kolom pada bangunan yang sudah ada.

II.   Peralatan dan Bahan

1.   Peralatan
Hammer Test.
2.   Bahan
Dinding kolom bangunan yang sudah ada (bangunan yang ingin di test).

III. Langkah Kerja

1.       Menyiapkan alat (hammer test)
2.       Tentukan terlebih dahulu kolom mana yang akan di test.
3.       Setelah itu pilih sisi yang akan di test (sisi yang dipilih sebanyak 2 sisi). Lakukan hammer test pada kolom tersebut sebanyak 6 kali test.
4.       Lalu lihat dan baca angka yang tertera pada hammer test dan catat datanya.
5.       Lakukan hal yang sama pada kolom-kolom yang lain.
6.       Hitung nilai rata-rata dari hasil uji tersebut (sbm).
7.       Lalu cari data Wm, D, W max dan W min pada grafik test.
8.       Ambil data dan buat kesimpulan dari hasil pengujian.

 












IV. Data hasil percobaan

No. Kolom
Kuat tekan
Rata-rata (N/mm2)
Wm
(N/mm2)
(N/mm2)

Wmax
Wm + ∆
(N/mm2)
Wmin
Wm - ∆
(N/mm2)
1
35.58
32.00
6.60
38.6
25.4
2
29.92
23.80
6.18
29.98
17.62
3
41.84
42.00
7.10
49.1
34.9
4
39.49
39.50
6.95
46.45
32.55
5
41.58
43.00
7.15
50.15
35.85
6
39.08
38.50
6.92
45.42
31.58
7
37.75
36.00
6.80
42.8
29.2
8
35.92
31.50
6.65
38.15
24.85
9
33.42
26.00
6.30
32.3
19.7
10
36.50
34.00
6.70
40.7
27.3
11
38.84
38.00
6.90
44.9
31.1


IV.  Pembahasan
Dalam pengujian ini mix design sangat mempengaruhi kekuatan beton yang akan diuji. Dalam teknik sipil data kuat tekan beton sangat perlu karena kita dapat mengetahui apakah kuat tekan pekerjaan sesuai dengan kuat tekan rencana atau tidak. Karena nilai dari kuat tekan tersebut sangat dipengaruhi oleh mix design yang kita kerjakan. Hal-hal yang mempengaruhi kuat tekan beton :
Ø  Kekentalan adukan beton, bila adukan terlalu kental akan sukar dikerjakan dan dipadatkan sebaliknya bila terlalu encer akan mudah terjadi segredasi sehingga beton tidak homogen dan akhirnya menghasilkan kekuatan yang seragam.
Ø  Kadar air bebas harus diambil berdasarkan jenis agregat dan ukuran yang digunakan.
Ø  Kadar semen perlu diperhatikan kadar semen minimum sesuai kondisi beton yang ditentukan untuk mendapatkan kekuatan yang diinginkan.
Oleh karena itu, pengujian hammer test sangat dibutuhkan jika kita ingin mengetahui kuat tekan suatu bangunan yang sudah berumur.

Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News