Waktu

Sunday, June 10, 2012

PERHITUNGAN MIX DESIGN


PERHITUNGAN  MIX DESIGN

Suatu mix design dengan data-data sebagai berikut :
·         Direncanakan dalam pembuatan untuk Pondasi
·         Mutu beton  K ─  225
·         Deviasi standard, S = 70 kg/cm2
·         Jenis semen yang dipakai, type I/ S-550
·         Data agregat yang digunakan :


Data Agregat

Agregat Halus Alami
Agregat Kasar Alami
Berat Jenis
2.38
2.78
Kadar Air
1.21
0.30
Daya Serap
2.04
0.16
Bj SSD
2.43
2.79
Gradasi
Zone 2
_

·   Usia pengujian pada umur 28 hari     

Langkah-langkah perhitungan dan pengisian daftar isian mix design:
1.       Kuat tekan karakteristik : 225 kg/cm2 (sesuai data)
2.       Standat deviasi rencana : 70 kg/cm2 (sesuai data tabel)
3.       Nilai tambah : 1.64 x 70 = 114.8 kg/cm2
4.       Kuat tekan rata-rata : Umur 28 hari = 225 + 114.8 = 339.8 kg/cm2
5.       Jenis semen : tipe I (ditetapkan)
6.       Jenis agregat halus : alami (ditetapkan)
7.       enis agregat kasar : alami (ditetapkan)
8.       Kuat tekan dengan Fas. 0,5 = kekuatan tekan pada umur 28 hari = 400 kg/cm2
      note :  jika jenis semen tipe I dan jenis agregat alami
9.       Faktor air semen (fas)
Gunakan tabel 2.5
Sesuai dengan jenis bahan-bahan yang akan digunakan , maka perkiraan kekuatan tekan beton yang akan dicapai pada umur 28 hari adalah 450 kg/cm2 untuk fas 0,5
Gunakan grafik 2.1
Berdasarkan nilai kekuatan tekan beton langkah 9, pada sb-y tarik garis horizontal sampai memotong garis vertikal fas 0,5 pada perpotongna kedua garis tersebut akan didapatkan sebuah garis lengkung bantu.
Berdasarkan nilai kekuatan tekan beton langkah 4 pada sb- y tarik horizontal sampai memotong garis lengkung bantu atas pada titik perpotongan tersebut, tarik garis vertikal kebawah sehingga diperoleh nilai fas 0,56
10. Faktor air semen maksimum (FAS) = 0,55
Untuk pemakaian beton pada pondasi, dari tabel 3 diperoleh fas maks 0, 55.  karena FAS yang diperoleh pada langkah 9 masih lebih besar dari fas maksimum. Pada langkah 10 maka nilai yang dipakai adalah yang terkecil.
11. Slump = 60 – 180 cm (sesuai PBI untuk pondasi)
12. Ukuran maksimum agregat halus : 40 mm (ditetapkan)
13. Kadar air bebas (gunakan tabel 2.6)
Dengan ukuran agregat maksimum 40 mm, tipe agregat alami dan slump 60 mm-180mm,
maka diperlukan air bebas sebanyak 175 kg/cm2.
14. Kadar semen
Kadar air bebas pada langkah 13 dibagi nilai fas yang terkecil = 175/0,55 = 318.18kg/cm2
15. Kadar semen minimum (gunakan tabel 2.7)
Untuk pemakaian beton pada pondasi, dari tabel 2,7 diperoleh kadar semen minimum 325  kg/cm2 karena kadar semen yang diperlukan pada langkah 14 lebih kecil dari kadar semen minimum yang dipakai pada langkah 15 (nilai terbesar) yaitu 325 kg/cm2   
16. Fas yang disesuaikan yaitu dilakukan penyesuaian nilai Fas
17. Gradasi agregat halus = zona 2 (sesuai data)
18. Persen agregat halus (gunakann grafik 2.2)
Berdasarkan ukuran maksimum agregat = 40 mm, slump = 60 -180 mm
Fas = 0,55 serta gradasi agregat halus pada zone 2,
maka diperoleh dari grafik , persentase agregat halus = 37%
19. Persen agregat kasar            : 100% - persen agregat halus
                                                : 100% - 37 % = 63%
20. Berat jenis agregat gabungan :
BJ agregat gabungan           = % ag halus – BJ ag halus +% ag kasar . BJ ag halus
                                          = 37%(2,43) + 63% (2,79)
                                          = 2,657 g/dm3
21. Berat jenis beton segar (gunakan grafik 2.3)
Berdasarkan nilai BJ standart agregat gabungan = 2,657 dibuat sebuah garis bantu seperti garis miring lain yang sudah ada.
Berdasarkan kadar air bebas 175 kg/cm3, ditarik garis vertikal keatas sampai berpotongan dengan garis bantu pada langkah 21.a
Pada titik berpotongan tersebut garis horizontal kekiri sehingga memotong sumbu-y. Nilai tersebut merupakan berat jenis beton segar = 2520 kg/m3
22. Kadar agregat gabungan
            = Bj beton segar – kadar semen – kadar air bebas
            = 2520 – 325 – 175
            = 2020.0 kg/m3
23. Kadar agregat halus
            = % agregat halus x kadar agregat gabungan
            = 0,37 x 2020.0 kg/m3
            = 747.40 kg
24. Kadar agregat kasar
            = % agregat kasar x kadar agregat gabungan
            = 0, 63 x 2020.0 kg/m3
            = 1272.60 kg

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh komposisi campuran beton perm3
Semen (kg)
Agregat halus (kg)
Agregat kasar (kg)
Air (kg)

325

747.40

1272.60

175

Hasil lengkap perhitungan perencanaan beton diatas dapat dilihat pada lembar daftar isian mix design pada halaman berikutnya.





Koreksi kadar air campuran
1. Semen = 325  kg (tetap)
2. Agregat halus (pasir)        = pasir + (KA pasir - DS pasir) x pasir
                                          = 747.40 + ((1.21 % - 2.04%) x 747.40)
                                          =  741.19 kg
3. Agregat kasar (kerikil)       = kerikil + (KA kerikil – DS kerikil) x kerikil
                                          = 1272.6 + ((0.30%- 0,16%) x 1272.6)
                                          = 1270.18 kg

4. Air                      = 175 - ((1.21 % - 2.04%) x 747.40)- ((0.30%- 0,16%) x 1272.6)
                              = 175 + 6.20 – 1.78
                              = 179.42 ltr

Setelah koreksi :

Semen (kg)


Agregat halus (kg)

Agregat kasar (kg)

Air (kg)

325


741.19

1270.18

179.42














DAFTAR ISIAN MIX DESIGN
No.


   Uraian Pekerjaan
Tabel/Grafik
Nilai
1
Kuat Tekan Karakteristik
Ditetapkan
= 225 kg/cm2 pada 28 hari
2
Standar Deviasi Rencana (SDr)
Ditetapkan / dari PBI
= 70 kg/cm2
3
Nilai Tambah
1,64 x SDr
= 98,4 kg/cm2
4
Ket. Rata2 yang hendak dicapai
( 1+3 )
= 298,4 kg/cm2
5
Jenis semen
Ditetapkan
Tipe I
6
Jenis Agregat Kasar
Diketahui
Alami

Jenis Agregat Halus
Diketahui
Alami
7
Faktor Air Semen
Tabel 2.5 dan Grafik 2.1
= 0.56
8
Faktor Air Semen Maksimum
Tabel 2.7 / dari PBI
= 0.55
9
Slump
Tabel 2.4 / dari PBI
= 60-180 mm
10
Ukuran Agregat Maksimum
Ditetapkan / dari PBI
=  dia.40 mm
11
Kadar Air Bebas
Tabel 2.6
= 175 kg/m3
12
Kadar Semen
( 11:18 )
= 185 kg/m3/ 0,55 = 318.8kg/m3        
13
Kadar Air Semen Minimum
Tabel 2.7 / dari PBI
= 325 kg/m3
14
FAS yang Disesuaikan
( 11: 13 ) Bila kadar semen minimum yang dipakai

15
Gradasi Agregat Halus
Grafik 2.2 s/d 2.5
Zona II BS
16
Persen Agregat Halus
Grafik 2.2
= 37 %
17
Persen Agregat Kasar
100 % - (16)
= 63 %
18
Bj Agregat Gabungan (SSD)
Diketahui
= (0,37 x 2,43 + 0,63 x 2,79 ) =2,657
19
Bj Beton Basah
Grafik 2.3
= 2520 kg/m3
20
Kadar Agregat Gabungan
( 19-12-11 )
= 2520-325-175 =2020.0 kg/cm3
21
Kadar Agregat Halus
( 16 x 20 )
=37 % x 2020 =747.4 kg/cm3
22
Kadar Agregat Kasar
( 17 x 20 )
=63 % x 2020 =1272.6 kg/cm3


Komposisi Campuran Beton per m3 setelah Koreksi :


1. Semen                                                                        = 325kg

2. Pasir    = Psr SSD + (KA Psr – DS Psr x Psr SSD)    = 747.40 kg

3. Kerikil  = Krl SSD + (KA Krl – DS Krl x Krl SSD)        = 1272.60 kg

4. Air       = Air – Koreksi Psr – Koreksi Kerikil               = 175 kg




Data Agregat


KA Pasir      = 1.21 %

DS Pasir     = 2.04 %

KA Kerikil    = 0.30%

DS Kerikil   = 0.16 %


Komposisi Campuran Beton per m3 setelah Koreksi :


1. Semen                                                                        = 325 kg

2. Pasir    = Psr SSD + (KA Psr – DS Psr x Psr SSD)    = 741.19 kg

3. Kerikil  = Krl SSD + (KA Krl – DS Krl x Krl SSD)        = 1270.18 kg

4. Air       = Air – Koreksi Psr – Koreksi Kerikil               = 179.00 kg

10 comments:

Entri Populer

berbagi 4 SHARED

sport.detik

lintas.me - Terpopular

Tribunnews - RSS

Bola.net

Goal.com News - Indonesian

Beritabola.com

Viva News