Bahan-Bahan Bekesting
1. Kayu
Kayu adalah
merupakan hasil alam terdiri dari sel-sel yang ukuran serta bentuknya
bermacam-macam. Sel-sel ini dibentuk pada masa pertumbuhan pohon. Ukuran dari
sel-sel kayu yang terbesar, letaknya sejajar dengan arah batang pohon kayu
tersebut.
Pada saat kayu akan dikerjakan, struktur serat-seratnya perlu
diperhatikan. Kayu yang bentuknya hampir lurus dimana arah jaringan
serat-seratnya hampir sejajar dengan sumbu batang kyu. Pekerjaanya akan lebih
mudah (misalnya mengetam) dari pada kayu yang seratnya tidak teratur.
Pada saat pembuatan bekesting harus diperhatikan perilaku
kayu, apabila kayu yang sudah dikeringkan akan dipakai untuk bekesting, maka
jarak dari papan tersebut harus diatur jangan terlalu sempit (sedikit renggang,
karena pada saat pertama beton dico (pertama kali hujan), kayu akan sedikit
mengembang.
Perilaku kekuatan kayu juga dipengaruhi oleh kelembaban kayu,
karena semakin lembab udaranya serat-serat kayu akan lebih lunak (serat-serat
kayu menyerap air). Hal ini mengakibatkan mutu (kekuatan) kayu berkurang. Kayu
adalah suatu material yang tidak homogen, karena perilaku dan kekuatan yang
tegak lurus terhadap arah serat-seratnya jauh lebih besar dari kekuatan yang
sejajar dengan arah serat kayu.
2. Baja
Dari pembahasan bekesting kayu, ternyata kerugiannya terutama
diakibatkan keawetannya yang rendah dan masalah dengan ukuran pelaksanaan
akibat perilaku “kelembabannya”. Disamping bekesting dari kayu banyak
memerlukan tenaga kerja. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang
keuntungan baja terhadap kayu sebagai bekesting adalah :
· Ukuran yang tepat
· Kekuatan dan kekakuan yang lebih besar
(bentang yang panjang memungkinkan)
· Cepat dan mudah pemasangannya
· Awet bila baik pemeliharaanya
· Lebih aman
Sedangkan,
beberapa kerugiannya adalah sebagai berikut :
· Harga pembelian yang lebih tinggi
· Berat sendiri yang lebih besar (diperlukan
keran untuik pemasangan)
· Kemungkinan berkarat
· Pabrikasi harus ditempat kerja, khusus dan
membutuhkan tenaga yang berkualitas
· Biaya pengangkutan yang murah.
Akibat
dari biaya bahan yang tinggi, bekesting baja dapat dipertanggungjawabkan bila
akan dipakai berualang-ulang (50-100 kali).
Sistem
Bekesting Baja
Perlengkapan bekesting baja yang berada ditempat pekerjaan
khusus, lebih banyak dibutuhkan perhatian terhadap :
· Sambungan bersendi diantara bagian-bagian
yang berbeda
· Pengaturan ketinggian yang mudah
· Mudah dibongkar, dan kemungkinan
pembongkaran yang cepat
Sistem bekesting dari baja digunakan pabrikasi elemen beton
(produksi berantai) ditempat pekerjaan khusus dibuat itu. Pada pekerjaan
bangunan yang sama bekesting dapat dipakai untuk berulang kali (misal untuk
suatu komplek perumahan ).
d. Bahan-bahan
Bangunan Untuk Mempermudah Pembongkaran Bekesting
1. Dengan Air
Pengunaan air adalah untuk memulas permuakaan acuan
(cetakan) sebelum beton dituangkan, biasanya untuk pekerjaan beton yang akan
diplester. Penggunaan air sangat penting untuk pekerjaan kecil, misalnya acuan
balok, sloop, dll. Penggunaan air dilakukan dengan cara menyiramkan pada
seluruh permuakaan acuan (cetakan).
2. Dengan Release Agent
Yang dimaksud dengan release agent diantaranya oli bekas / minyak
pelumas dan meni.
Kelemahan oli adalah setelah beton dibongkar masih
terdapat sisanya menempel dipermukaan beton, jadi agak sulit dalam
pemlesterannya. Oleh sebab itu pemakaian oli jarang sekali kecuali pada
konstruksi khusus.
3. Dengan Kapur
Pemakaian kapur sama dengan pemakaian air dan meni pada
acuan (cetakan) beton, pemakaiannya tidak bisa pada semua tempat, misalnya pada
acuan (cetakan) lantai idak bisa
digunakan, karena kalau terinjak kapur akan hilang. Oleh sebab itu, pemakaian
kapur hanya pada daerah (permukaan) yang sempit, misalnya pembuatan tiang
pancang. Hal ini untuk menjaga agar acuan (cetakan) waktu dibongkar akan
didapatkan jarak antara yang satu dengan yang lainnya sejarak tiang pancang
tersebut.
No comments:
Post a Comment