KADAR GARAM DALAM
BATU BATA
I.
Tujuan
Dapat mengetahui kandungan udara di dalam batu bata yang
dapat larut dan membahayakan ikatan antara batu bata dan adukan mortar, dan
dapat juga untuk :
1.
Menentukan besarnya kandungan garam yang terdapat dalam
batu bata.
2.
Pemeriksaan kadar garam yang dapat larut dan membahayakan
dalam batu bata.
3.
Pemeriksaan kadar garam yang dapat membahayakan pasangan
batu bata.
II.
Peralatan
dan Bahan
1.
Peralatan
Sebauh cawan ukuran 25 cm ´ 15 cm ´ 5 cm yang
terbuat dari plat baja dengan permukaan dasarnya rata.
2.
Bahan
§ Air
§ 20 Batu bata
III.
Langkah
Kerja
1.
Tuang air ke dalam cawan setinggi ± 1 cm dari
dasar cawan.
2.
Masukkan batu bata ke dalam cawan yang berisi air
tersebut, bata diletakkan pada posisi berdiri pada sisi lebar dan tingginya.
3.
Tempatkan cawan dan batu bata tersebut ke dalam ruang
yang mempunyai pergantian udara yang baik.
4.
Biarkan hingga seluruh bata terisi oleh air akibat
peresapan, sementara itu air dalam cawan harus dijaga sampai kering, jadi air
dapat ditambah sebelum seluruh bidang bata terisi air.
5.
Angkat batu bata yang sudah teresap air, dan letakkan
pada tampan yang tidak menyerap air dan mempunyai pergantian udara yang baik.
6.
Perhatikan keadaan permukaan batu bata sampai beberapa
hari dan periksa apakah timbul jamur-jamur putih pada permukaan batu.
Catatan :
Hasil pengamatan dinyatakan sebagai berikut :
1. Tidak membahayakan :
Bila kurang
dari 50% permukaan batu bata tertutup oleh lapisan tipis berwarna putih, karena
pengkristalan garam-garam yang dapat larut.
2. Ada kemungkinan membahayakan :
Apabila 50%
atau lebih permukaan batu bata tertutup oleh lapisan putih yang agak tebal
karena pengkristalan garam-garam yang dapat larut, tetapi bagian-bagian dari
permukaan batu bata tidak menjadi bubuk atau lepes.
3. Membahayakan :
Bila lebih
dari 50% permukaan batu bata tertutup oleh lapisan putih yang tebal karena
pengkristalan garam-garam dan bagian-bagian permukaan batu bata menjadi
bubuk dan lepas.
IV.
Analisa Data
No.
Benda uji
|
Persentase luas permukaan yang tertutup
lapisan garam
|
|||||
1 hari
|
2 hari
|
3 hari
|
4 hari
|
5 hari
|
6 hari
|
|
1.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
2.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
3.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
4.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
5.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
6.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
7.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
8.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
9.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
10.
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
< 50 %
|
Seluruh sampel batu bata
memiliki kadar garam dibawah 50 %.
V.
Pembahasan
Pelapukan akibat garam – garam yang larut akan mengakibatkan ikatan yang
tidak baik antara bata dengan adukan, juga daya tahan yang rendah bagi tembok
bata, sehingga akan membehayakan bagi konstruksi tembok penahan beban maupun
yang tidak menahan beban. Disamping
itu pelapukan akan mengakibatkan ikatan yang buruk antara plesteran dan tembok
dibelakangnya.
Telah diketahui bahwa ikatan
tarik antara adukan dan bata adalah rendah, maka untuk mencegah terjadinya
kehancuran, pelapukan akibat adanya garam – garam yang larut dalam bata harus
dibatasi hanya sampai 5 % untuk setiap permukaan dari bata yaitu berupa suatu
lapisan tipis berwarna putih. Karena garam putih bersifat rapuh, sehingga
mengakibatkan batu bata terkikis akibat adanya garam – garam tersebut dan
tampak jelas pada permukaan bata yang tidak diplester.
A.
Kesimpulan
Batu
bata dinyatakan aman untuk digunakan sebagai konstruksi bangunan.
Apabila batu bata ditutupi
kadar garam lebih dari 50 %, ada kemungkinan membahayakan, sehingga batu bta
tidak bisa dipakai untuk bangunan yang berhubungan dengan air, seperti bak
penampang air, irigasi, bendungan , penampung limbah industri, dermaga dan
bangunan lainnya Dari hasil pengujian,
kadar garam yang terkandung dalam batu bata kurang dari 50 %, oleh karena itu batu bata
tersebut tidak membahayakan terhadap kekuatan konstruksi.
No comments:
Post a Comment